Profil Desa Ketileng
Ketahui informasi secara rinci Desa Ketileng mulai dari sejarah, kepala daerah, dan data lainnya.
Tentang Kami
Profil Desa Ketileng, Kramat, Tegal. Desa agraris strategis yang dikenal dengan UMKM unggulan Opak Ketileng. Memadukan potensi pertanian padi dengan ekonomi kreatif dan pemerintahan desa yang aktif untuk kemajuan masyarakat.
-
Lumbung Pangan dan Pertanian Produktif
Sebagian besar wilayahnya (70%) merupakan lahan sawah subur yang dialiri irigasi teknis, menjadikan pertanian padi sebagai pilar utama ekonomi dan ketahanan pangan lokal
-
Ikon Ekonomi Kreatif "Opak Ketileng"
Memiliki produk UMKM unggulan berupa Opak Ketileng, sebuah makanan ringan dari singkong yang produksinya menjadi ciri khas desa dan sumber pendapatan alternatif bagi warga
-
Pemerintahan Progresif dan Masyarakat Religius
Digerakkan oleh pemerintahan desa yang aktif menyelenggarakan program pembangunan dan pemberdayaan, serta didukung oleh masyarakat yang memiliki ikatan sosial dan keagamaan yang kuat

Terletak di jalur yang menghubungkan pusat ekonomi dan pemerintahan, Desa Ketileng di Kecamatan Kramat, Kabupaten Tegal, menampilkan wajah sebuah desa yang dinamis. Dengan mayoritas wilayahnya merupakan lahan pertanian produktif, desa ini tidak hanya menjadi salah satu lumbung padi di kawasan sekitarnya tetapi juga rumah bagi semangat kewirausahaan lokal yang terus menggeliat. Di bawah kepemimpinan Kepala Desa Masrudiyanto, A.Md., Desa Ketileng secara aktif menggerakkan roda pembangunan melalui berbagai program, mulai dari peningkatan infrastruktur hingga pemberdayaan ekonomi kreatif yang berakar pada tradisi.
Geografi dan Kondisi Alam
Desa Ketileng secara geografis ialah daerah dataran rendah yang subur, khas wilayah pesisir utara Jawa. Dengan luas wilayah yang didominasi oleh persawahan, yang mencakup sekitar 70% dari total areanya, sisanya merupakan kawasan pemukiman dan pekarangan seluas 30%. Kondisi tanah yang subur ini didukung oleh aliran irigasi yang berasal dari Waduk Cacaban, yang mengalir melalui sungai di sisi timur dan barat desa sebelum bermuara ke Kali Gung dan Laut Jawa.
Secara administratif, Desa Ketileng berlokasi di Kecamatan Kramat, Kabupaten Tegal, Provinsi Jawa Tengah. Letaknya yang strategis menjadikan desa ini mudah diakses. Adapun batas-batas wilayah Desa Ketileng yaitu:
Sebelah Utara: Berbatasan langsung dengan Desa Kertayasa
Sebelah Timur: Berbatasan dengan Desa Kesadikan, yang sekaligus menjadi penanda batas antara Kecamatan Kramat dan Kecamatan Tarub
Sebelah Selatan: Berbatasan dengan Desa Mangunsaren dan Desa Bumiharja (wilayah Kecamatan Tarub)
Sebelah Barat: Berbatasan dengan Desa Kemantran
Sungai yang menjadi batas alam di sebelah timur tidak hanya berfungsi sebagai demarkasi administratif tetapi juga sebagai sumber daya vital bagi kegiatan pertanian masyarakat setempat.
Pemerintahan dan Kependudukan
Roda pemerintahan Desa Ketileng digerakkan oleh jajaran aparatur desa yang dipimpin oleh Kepala Desa, Masrudiyanto, A.Md. Pemerintahan desa secara aktif mengelola pembangunan dan pelayanan publik, yang informasinya kerap didiseminasikan melalui situs web resmi desa. Berbagai program strategis, seperti Musyawarah Perencanaan Pembangunan Desa (Musrenbang), penyaluran Bantuan Langsung Tunai Dana Desa (BLT-DD), hingga program penanganan stunting, menjadi bukti komitmen pemerintah desa dalam meningkatkan kesejahteraan warganya.
Berdasarkan data kependudukan dari Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah penduduk Desa Ketileng tercatat sebanyak 2.846 jiwa. Komposisi penduduk ini terdiri dari 1.429 jiwa laki-laki dan 1.417 jiwa perempuan. Mayoritas penduduknya merupakan suku Jawa dengan Bahasa Jawa dialek Tegal sebagai bahasa komunikasi sehari-hari.
Kehidupan sosial-keagamaan di Desa Ketileng berjalan dengan harmonis dan kuat. Islam ialah agama mayoritas yang dianut oleh masyarakat dan nilai-nilai keagamaan ini tecermin dalam berbagai kegiatan rutin seperti pengajian yang diselenggarakan secara berkelanjutan. Organisasi kemasyarakatan seperti Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah turut berperan aktif dalam membina kehidupan spiritual dan sosial warga.
Perekonomian dan Potensi Unggulan
Sektor pertanian merupakan tulang punggung utama perekonomian Desa Ketileng. Hamparan sawah yang luas menjadi sumber mata pencaharian bagi sebagian besar penduduk, dengan padi sebagai komoditas utama. Selain padi, para petani juga menanam palawija seperti jagung, tebu, dan kacang-kacangan, menyesuaikan dengan siklus musim tanam untuk menjaga produktivitas lahan.
Di luar sektor pertanian, Desa Ketileng memiliki potensi ekonomi kreatif yang menjadi ciri khasnya, yakni produksi Opak Ketileng. Makanan ringan yang terbuat dari singkong ini bukan sekadar camilan, tetapi juga ikon UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah) yang menghidupi sebagian warga. Pemerintah desa dan kabupaten, melalui Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda), turut memberikan perhatian pada pengembangan produk ini. Sebuah dokumen dari Bappeda Kabupaten Tegal mengulas secara khusus tentang upaya peningkatan daya beli "OKE" (Opak Ketileng), yang menunjukkan potensi produk ini untuk dikembangkan lebih lanjut, baik dari segi kualitas produksi maupun strategi pemasaran. Proses pembuatannya yang masih tradisional, mulai dari menumbuk singkong rebus hingga mencetak dan mengeringkan, memberikan nilai otentik pada produk ini.
Pemerintah Desa Ketileng juga proaktif dalam meningkatkan keterampilan warganya. Berbagai pelatihan, seperti pelatihan wirausaha pangkas rambut (barbershop) yang disertai dengan pemberian sertifikat dan bantuan peralatan, telah diselenggarakan. Inisiatif semacam ini bertujuan untuk menciptakan diversifikasi ekonomi dan membuka peluang kerja baru di luar sektor pertanian, membekali generasi muda dengan keahlian yang relevan dengan permintaan pasar saat ini.
Sejarah dan Warisan Budaya
Nama "Ketileng" sendiri memiliki akar sejarah yang unik. Menurut cerita turun-temurun, nama desa ini berasal dari kata "Keleng," yang dalam bahasa setempat berarti "angker." Konon, sebelum menjadi kawasan pemukiman yang ramai seperti sekarang, wilayah ini merupakan hutan belantara yang dianggap keramat dan angker oleh penduduk dari daerah sekitarnya. Para leluhur penduduk Desa Ketileng diyakini berasal dari wilayah pesisir di Desa Kramat yang kemudian melakukan pembukaan hutan untuk pemukiman baru.
Warisan sejarah ini juga terpatri dalam nama-nama tokoh legenda yang masih dihormati hingga kini. Salah satu figur yang paling terkenal ialah Ki Singadimulya, seorang lurah (kepala desa) pertama yang dikenal memiliki kesaktian dan kearifan. Untuk menghormati jasanya, nama beliau diabadikan menjadi nama sebuah gang di RT 04/RW 01, lokasi yang diyakini sebagai bekas kediamannya. Tokoh penting lainnya adalah Kyai Suhud, yang dianggap sebagai leluhur dari keluarga ulama terkemuka di desa ini dan berperan besar dalam menyebarkan dan menguatkan ajaran Islam di kalangan masyarakat.
Kisah-kisah ini bukan hanya menjadi bagian dari memori kolektif warga, tetapi juga menjadi fondasi identitas sosial dan budaya Desa Ketileng, mengingatkan generasi sekarang akan perjuangan dan nilai-nilai yang diwariskan oleh para pendahulu mereka.